Keluarga besar Universitas Narotama (UNNAR) menyempurnakan rangkaian perayaan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah dengan mengadakan Halal Bihalal yang dilaksanakan di Plaza Gedung E, Sabtu (16/7) malam. Kegiatan tersebut semakin bermakna dengan tausiyah yang disampaikan oleh ustad H. Ahmad Muzakki Al Hafizh, M.HI dari masjid Al Akbar, Surabaya.
Kegiatan ini diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Jazalah, S.Pd.I dan sari tilawah oleh Hari Hadi Laksono. Acara dibuka oleh Rektor Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP yang diikuti para dosen, pejabat struktural, dan tenaga kependidikan beserta keluarganya. Nampak hadir dalam acara tersebut dari unsur Yayasan Pawiyatan Gita Patria (YPGP) yaitu Ir. Eddy Surohadi, H.L. Soepomo S.W, SH, M.Si, Yatiningsih, SH, MH, dr. Ida Surohadi, Sp.KK dan dan H.R. Djoko Soemadijo (ketua YPGP). Hadir pula Mr. Augendra Bhukuth, Ph.D dari IPAG Bussiness School, Paris, yang merupakan visiting professor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNNAR.
Rektor dalam sambutannya menyitir firman Allah SWT tentang silaturrahim dengan saling menguatkan dan mengasihi yang bisa menambah kesehatan, memperpanjang usia, serta mengajarkan hidup yang bermakna dan bermanfaat. Bekerja di UNNAR merupakan takdir sehingga harus bersungguh-sungguh dan diniatkan sebagai ibadah mendapatkan rejeki yang halal untuk menafkahi keluarga. Rektor juga menyampaikan permohonnan maaf lahir dan batin kepada segenap civitas akademika UNNAR beserta keluarga.
Sementara, ustad Ahmad Muzakki Al Hafizh dalam tusiyahnya lebih banyak mengupas tentang bagaimana upaya untuk bisa membahagiakan pasangan suami/isteri dalam kehidupan berumah tangga. Keluarga sakinah akan terbentuk dari hubungan suami-isteri yang saling menyayangi dan mempercayai terhadap pasangan. Bahagiakan pasangan kita sehingga insya Allah surga dapat kita raih bersama.
Ahmad Muzakki Al Hafizh mengingatkan, manusia selain berhubungan dengan Allah SWT (hablum minallah) dengan ibadah, maka harus dibarengi pula hubungan yang baik antara dengan mansusia (hablum minannas). Terkait hablum minannas, seseorang bisa dikatakan baik jika dia bermanfaat bagi orang lain. Kebaikan akan juga membawa kebaikan terhadap orang atau masyarakat sekitar. Masyarakat bisa memberikan penyaksian di hadapan Allah SWT, apakah seseorang itu baik atau tidak.
Para peserta halal bihalal juga membawa alat mandi senilai minimal Rp.20.000,- yang diwujudkan perlengkan mandi berupa sabun mandi, sampho, pasta gigi, sikat gigi, handuk, dan sebagainya, yang akan diserahkan ke panti asuhan putri “Aisyah” Surabaya. [nar]
Foto: Usai mendengarkan tausyiah, acara halal bihalal disempurnakan dengan bersalam-salaman sebagai tanda saling memaafkan dan mempererat silaturrahim.