Selain Pegawai KS, Polisi Tangkap 3 Terduga Teroris Lain
16 November 2019, 09:00:01 Dilihat: 423x
Jakarta -- Tim Densus 88 Antiteror Polri mengamankan empat orang terduga teroris di wilayah Banten, Jawa Barat pada Rabu (13/11) lalu. Dari keempatnya, salah satunya diketahui merupakan seorang karyawan PT Krakatau Steel.
Empat terduga teroris yang ditangkap Densus itu, yakni DA, QK, AP, dan MA.
"Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil amankan empat orang diduga pelaku tindak pidana jaringan teroris, keempatnya langsung dibawa ke Mabes Polri untuk proses pengembangan lebih lanjut," kata Waka Polda Banten Brigjen Tomex dalam keterangannya, Jumat (15/11).
Tomex menambahkan pascakejadian bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Kapolda Banten telah menginstruksikan kepada seluruh personel untuk memperketat pengamanan akses di markas kepolisian.
Tak hanya itu peningkatan pengamanan juga dilakukan di seluruh objek vital dan sentra-sentra pelayanan publik.
Lebih lanjut, Tomex juga berharap agar seluruh masyarakat Banten ikut serta menjaga situasi keamanan agar tetap aman dan kondusif.
"Sama-sama menjaga agar situasi tetap baik dan kondusif," ujarnya.
Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra membenarkan bahwa salah satu terduga teroris yang diamankan oleh tim Densus 88 di Banten, Jawa Barat merupakan karyawan Krakatau Steel.
"Benar yang bersangkutan karyawan Krakatau Steel," kata Asep kepada CNNIndonesia.com, Jumat (15/11).
Sementara itu, lewat keterangan resmi manajemen Krakatau Steel menyebut bahwa yang ditangkap bukan petinggi perusahaan, melainkan hanya karyawan.
Sekretaris perusahaan Krakatau Steel, Pria Utama mengatakan bahwa karyawan yang ditangkap Densus itu merupakan staf setingkat supervisor di perseroan, bukan merupakan petinggi atau di level manajemen.
Meski demikian, Pria menuturkan pihaknya menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku terkait penangkapan karyawannya.
"Manajemen mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh aparat hukum dalam rangka memerangi terorisme di Indonesia," ujarnya.
Sumber : cnnindonesia.com