Jakarta -- Polisi meringkus dua warna negara (WNA) Rumania yang melakukan aksi skiming sejumlah mesin ATM di wilayah DKI Jakarta. Salah satunya tewas karena tembakan setelah berupaya merebut senjata petugas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan penangkapan dua WNA itu bermula dari laporan dari salah satu bank lantaran ada keluhan dari nasabah tentang berkurangnya saldo di rekening. Laporan itu diterima pihak kepolisian pada bulan Oktober lalu.
Kepolisian lantas melakukan penyelidikan dan meringkus dua tersangka yakni Solomes dan Cristea. Keduanya ditangkap saat akan beraksi di sebuah ATM di daerah Kemang, Jakarta Selatan pada 9 November lalu.
"(Saat ditangkap) tersangka itu mau mengambil alat sebagai pencuri data di ATM, namanya deep scammer dan spy camera," kata Argo dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (11/11).
Argo menerangkan dalam melakukan aksinya, para tersangka memanfaatkan alat-alat tersebut dengan menduplikasi data pada kartu dan merekam password kartu ATM milik korban.
"Data itu akan dimasukkan ke kartu, ada bank nasional dan swasta yang dia sasar," ucap Argo.
Dua WNA itu diketahui baru 1,5 bulan berada di Indonesia. Argo mengatakan dua WNA itu masuk ke Indonesia menggunakan visa wisata atau turis.
Kepada polisi, tersangka mengaku sudah menaruh alat skiming itu di sejumlah mesin ATM, antara lain di daerah Kalimalang, Otista, Cideng dan Tomang. Selama beraksi, para tersangka telah berhasil meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah.
"Transaksi yang sudah dia kumpulkan sebesar Rp137 juta di rekening penampungan di situ," ujar Argo.
Argo menyampaikan saat kedua tersangka diminta untuk menunjukkan lokasi mesin ATM yang dipasang alat skiming, tersangka Solomes mencoba melawan petugas dengan cara mengambil senjata api.
Akibat ada pergulatan tersebut, polisi pun melepas tembakan ke arah Solomes.
"Pada saat di jalan tersangka Solomes sempat merebut senjata, kita tindak tegas terukur kita bawa ke RS Fatmawati dan meninggal dunia," tuturnya.
Di wilayah terpisah, Polres Metro Jakarta pusat memburu pelaku penjambretan yang viral di media sosial. Lokasi penjambretan itu diduga di kawasan sekitar Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Diketahui, dalam video viral tersebut pelaku terlihat mengambil ponsel milik pengemudi mobil dan kemudian kabur menggunakan sepeda motor.
"Ya kita usut lah, kalau ada (para pelaku) ya kita ambil walaupun belum ada laporan polisi ya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung saat dikonfirmasi, Senin (11/11).
Tahan menyampaikan pihaknya telah mengetahui perihal video aksi penjambretan yang viral di media sosial tersebut. Walaupun begitu, lanjut Tahan, pihaknya belum bisa memastikan apakah kejadian itu benar terjadi di wilayah Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, dikatakan Tahan, pihaknya mengimbau kepada korban penjambretan tersebut untuk segera membuat laporan. Dengan laporan tersebut, kata Tahan, pihaknya bisa segera mengusut kasus itu dan meringkus pelaku.
"Masalahnya korbannya enggak bikin laporan, jadi korbannya enggak bikin laporan terus kita gimana?" ucap Tahan.
Video aksi penjambretan itu salah satunya diunggah akun Instgram @warung_jurnalis. Dalam video itu, pelaku yang menggunakan jaket berwarna hitam dan helm tampak mengambil sesuatu dari dalam mobil berwarna putih.
Sepeda motor itu, dikendarai oleh rekan pelaku dan melintas di jalur Transjakarta.
Sumber : cnnindonesia.com