Jakarta -- Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di Pesawaran, Lampung, pukul 17.30 WIB, Sabtu (19/10). Terduga teroris berinisial LH (41) ini merupakan buronan kasus terorisme tahun lalu.
"Pekerjaannya sebagai petani kopi. LH ditangkap selesai dia dari kebun di desanya. Saat kami melakukan penangkapan tahun lalu, dia sempat kabur," terang seorang pimpinan Densus 88 di Lampung kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (19/10) malam.
Densus menyebut LH merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Ujang. Menurut Densus 88, jaringan ini ber-baiat atau melakukan sumpah setia kepada Aman Abdurrahman atau Oman Abdurrahman.
"Setelah penangkapan Guntur, dia muncul. Kalau jaringan Oman ini lebih terorganisir dibanding JAD kelompok Abu Rara. Kalau Abu Rara berbaiat kan dari medsos."
Sementara, Ujang telah ditangkap Densus 88 Antiteror pada 2018. Komplotan tersebut dikatakan telah melakukan latihan atau biasa disebut i dad, merencanakan aksi teror dan menargetkan sejumlah lokasi.
Tim Densus 88 kini masih meminta keterangan LH untuk mendalami keterkaitan dengan jaringan teroris lain. Dari penggeledahan, polisi menyita telepon genggam dan sejumlah buku tentang jihad.
Sebelumnya, enam terduga teroris ditangkap di Provinsi Lampung dalam sepekan terakhir. Seorang berinisial IU merupakan buronan kasus terorisme tahun lalu yang berkaitan dengan JAD Lampung pimpinan Ujang. Sementara lima terduga teroris lain berinisial N, A, R, Y dan T diketahui pernah berkomunikasi dengan Abu Rara--pelaku penusukan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
Sebelumnya, Wiranto ditusuk terduga teroris berinisial SA alias Abu Rara pada Kamis (10/10) pekan lalu. Setelah insiden itu, polisi memburu sejumlah teroris di berbagai daerah.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetio menyatakan sejak 10 hingga 17 Oktober 2019 tim Densus 88/Antiteror Polri telah menangkap 40 terduga teroris di berbagai daerah.
Sumber : cnnindonesia.com