Jakarta -- Polda Papua menangkap sebanyak 733 orang termasuk mahasiswa yang diduga terlibat dalam unjuk rasa berujung rusuh di kawasan Taman Budaya Ekspo Waena, Jayapura, Papua, Senin (23/9).
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Kamal di Jayapura menuturkan ratusan mahasiswa yang ditangkap saat ini berada di Markas Brimob Polda Papua.
Kamal menuturkan para mahasiswa itu masih diperiksa oleh penyidik. Yang ingin diketahui adalah peran mereka dalam kerusuhan yang menyebabkan menewaskan satu prajurit TNI dan tiga warga sipil.
Jasad warga sipil yang tewas masih disemayamkan di RS Bhayangkara di Kotaraja.
Polisi belum bisa memastikan 733 orang yang ditangkap adalah mahasiswa. Penyelidikan terhadap identitas masih berjalan.
"Dari pemeriksaan tersebut baru diketahui status mereka apakah mahasiswa murni atau bukan," ujar Kamal.
Menurut versi polisi, rusuh di Taman Budaya Ekspo Waena berawal dari permintaan sekitar 200 mahasiswa eksodus agar pihak Universitas Cenderawasih (Uncen) membuat posko penampungan.
Polisi mengklaim permintaan mahasiswa eksodus ditolak pihak rektorat dan mahasiswa Uncen. Lalu, pihak rektorat memanggil aparat kepolisian untuk membubarkan kerumunan mahasiswa eksodus tersebut.
"Pihak rektorat menolak keberadaan mahasiswa tersebut karena mengganggu proses belajar mengajar. Rektorat langsung hubungi Kapolda Papua, Kapolda Papua langsung kirim pasukan untuk negosiasi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/9).
Usai bernegosiasi, kata Dedi, mahasiswa eksodus tersebut sepakat untuk meninggalkan Uncen dan kembali ke Taman Budaya Ekspo Waena, Jayapura. Mereka menuju Ekspo Waena dengan menggunakan kendaraan TNI-Polri.
Selama di perjalanan situasi berlangsung cukup kondusif. Namun pada pukul 12.00-13.00 WIT, mahasiswa menurut Dedi secara membabi buta menyerang aparat TNI-Polri yang mengantar mereka.
Kamal menuturkan kerusuhan di kawasan Taman Budaya Ekspo Waena di luar dugaan aparat.
"Awalnya memang aman namun saat pendemo diturunkan di sekitar jembatan ekspo, Waena, tiba tiba mereka menyerang aparat keamanan dan Brimob yang bertugas pengamanan di kawasan itu," kata Kombes Kamal.
Sumber : cnnindonesia.com