Marak Kasus Bullying, DPR Minta Sekolah Punya Psikolog
07 Mei 2016, 09:00:19 Dilihat: 397x
JAKARTA - Sebuah video berdurasi 37 detik menghebohkan publik karena menampilkan perilaku bullying di SMAN 3 Jakarta. Siswa junior diperlakukan kasar oleh seniornya.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Endang Maria Astuti mengatakan, sekolah punya peran penting untuk mengatasi masalah ini. Penempatan psikolog di sekolah menurutnya bisa jadi solusi.
"Mungkin diperlukan psikolog barang kali sedikit mengurangi perilaku kejahatan bullying. Taruhlah psikolog di setiap sekolah. Buatlah komunikasi person to person antar siswa dan psikolog," kata Endang saat berbincang kepada Okezone, Sabtu (7/5/2016).
Peran orangtua dalam berkomunikasi juga dianggap penting dalam membentuk watak seorang anak. Selain itu, orangtua juga harus berperan aktif dalam berkomunikasi dengan para wali kelas di sekolah.
(Baca juga: Marak Kasus Bullying, Seleksi Guru Harus Diperketat)
"Misal Wali Kelas yang menceritakan apa saja kegiatan siswa di sekolah, bagaimana perilakunya di sekolah. Orangtua juga sebaliknya, menanyakan anak mereka, bagaimana sikap mereka ketika di sekolah. Ini kan jarang terjadi dan seharusnya seperti itu (menjalin komunikasi), buatlah komunikasi," sebutnya.
Diketahui, empat siswa kelas XII mem-bully juniornya di SMA 3 Jakarta hanya karena persoalan sederhana. Siswa berinisial A diantar ke sebuah acara ulang tahun temannya di restoran kawasan Sudirman, Jakarta Selatan oleh orangtuanya. Peristiwa itu diketahui oleh para seniornya yang juga diundang dalam acara tersebut.
Kejadian ini berlanjut pada Kamis 28 April 2016 sore. Seusai pulang sekolah. korban mendapatkan aksi bullying dari empat orang siswa tersebut. Korban dimarahi, dimaki-maki sampai disiram dengan air teh kemasan. (day)