JAKARTA - Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, mempertanyakan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menilai penurunan tarif angkutan umum Rp500 tidak fair.
Menurutnya, pengusaha angkutan umum telah melakukan penghitungan atas penurunan tarif angkot tersebut. Sehingga, Ahok jangan semena-mena dengan menyatakan penurunan tarif tersebut tak fair tanpa memberikan penjelasan yang detil.
"Jadi jangan dia langsung vonis tidak fair. Kalau ada yang enggak fair harusnya kan diperbaiki," katanya .
Azas Tigor menuturkan, selama ini peran Pemprov DKI Jakarta terhadap angkutan umum juga tidak terlihat banyak. Hanya angkutan bus Transjakarta yang kerap diperhatikan oleh Pemprov DKI, sementara lainnya tidak mendapatkan perhatian dengan baik.
"Harusnya pemerintah sesuai UU No 22 tahun 2009 tentang Angkutan Jalan, bahwa pemerintah wajib menyediakan angkutan umum yang aman dan nyaman. Harusnya, dia (Ahok) bekerja sama dan membantu pengusaha supaya angkutan umum tersedia," terangnya.
Azas Tigor menambahkan, nilai penurunan tarif angkutan pasca naik turun harga BBM harus dilihat dari segala aspek. Misalnya, apakah harga spare part kendaraan ikut mengalami penurunan, jika tidak tentunya operator angkutan umum akan kesulitan memenuhi kebutuhan operasionalnya kalau mesti menurunkan tarif angkutan umum sementara kebutuhan operasional tidak turun.
"Jadi jangan cuma nyalah-nyalahin bilang enggak fair. Harusnya dilihat bareng-bareng. Karena ini justru cara Ahok seperti itu yang enggak fair. Saya mau tanya itu kan tanggung jawab pemerintah, apa yang sudah dibuat Ahok, saya rasa enggak ada," pungkasnya.
Source