Politisi Muda PDIP Sebut Pileg 2014 Paling Memalukan dan Menjijikan
02 Mei 2014, 09:00:25 Dilihat: 591x

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem beberapa hari silam sepakat untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi atas dugaan kecurangan pemilu legislatif nasional dan adanya laporan pidana Partai NasDem Jawa Barat terhadap KPU Jawa Barat.
Langkah itu ditanggapi positif oleh politisi muda PDIP, Fahmi Habsyi. Menurut Fahmi, Pemilu Legislatif 2014 merupakan yang paling memalukan dan menjijikkan dalam sejarah pemilu pascareformasi.
"Publik terbelalalak matanya atas apa yang disampaikan Ahmad Yani PPP dan artis Anwar Fuadi di acara dialog TV nasional. Betapa kecurangan dan transaksi politik oleh caleg dengan penyelenggara pemilu daerah Sumsel bagaikan transaksi `rumah bordil` antara `bromocorah politik` dengan `pelacur` demokrasi,” ujar Fahmi dalam perbincangan dengan Tribunnews di Jakarta, Jumat (2/5) pagi.
Fahmi menjelaskan wajar saja PDIP menggugat ke MK karena sikap politik Megawati tidak berubah sebagaimana pidato Megawati Soekarnoputri dalam Deklarasi Pemilu Damai 2009 di Bidakara yang masih relevan dengan pemilu 2014 ini.
Pada kesempatan 5 tahun lalu itu Megawati mengungkapkan rekayasa apapun yang dilakukan siapapun adalah perbuatan kriminal politik yang mencederai hak rakyat. Tidak boleh ada politik uang, tidak boleh ada praktik penyuapan.
"Suksesnya pemilu tidak ditentukan siapa yang menang ataupun yang kalah, tapi apakah pemilu digelar dengan fair oleh insitusi penyelenggara yang netral dan tidak diintervensi," tutur salah satu deklarator jaringan pemantau Pemilu UNFREL 1999 ini.
“Jangankan di Sumsel, di kota Depok yang dekat dengan Jakarta saja bertaburan kecurangan Pemilu antar caleg dan partai. Info yang saya terima dari panwas kota Depok sekarang "meledak" di Tapos, Sukmajaya, Pancoran Mas, Cilangkap, Bojongsari, Cipayung," terang Fahmi.
Menurut Fahmi, Depok merupakan ”kotak pandora” kecurangan pemilu nasional dan jual beli suara sistematis. "Jika memang Hadar Gumay dkk serta Bawaslu serius menginvestigasi kecurangan pileg ini, wacana penundaan pelaksanaan Pilpres 2014 yang sekarang merebak tidak perlu ada. Gimana mau pilpres lha wong pileg aja kedodoran, “ ujar Fahmi.
Fahmi menyarankan sebagai wujud nyata reformasi di tubuh Polri agar Kapolri dan Kapolda Metro Jaya memberikan apresiasi positif dan atensi khusus kepada Kapolres Depok yang baru dilantik serta jajaran Intelkamnya.
"Mereka telah menunaikan langkah cepat menyidik tindak pidana Pemilu di Depok yang masif dan tersistematis yang melibatkan caleg dan pengurus partai serta oknum PPK dan PPS, walau belum terlihat tanda-tanda progres positif sebagaimana telah berhasil ditindaklanjuti oleh jajaran kepolisian lainnya di Jawa Barat," tutur Fahmi.
“Saya berani yakin 1000 persen tidak ada satupun anggota DPR terpilih dari Depok yang berani bersumpah di atas kitab suci Injil atau Al Quran di depan jutaan pemirsa TV sebagaimana dilakukan Anwar Fuadi pada acara tiga hari lalu. Jika ada yang berani lakukan itu, berarti KPK dan Kejaksaan tidak perlu lagi mengawasi anggota dewan dalam tindak pidana korupsi di periode mendatang,“ tutupnya.
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.