JAKARTA – Masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya atau biasa disebut golongan putih (golput), selalu menjadi momok saat pemilihan umum. Penyebab masyarakat lebih memilih golput sangat beragam.
Pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo memprediksi angka golput pada Pemilu 2014 akan semakin tinggi. "Yang pertama menurut saya karena Pemilu tidak ada korelatif positif terhadap kesejahteraan," kata Karyono dalam diskusi yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi (PWIR) di Jakarta Timur, Kamis (13/3/2013).
Menurut dia, masyarakat juga bisa saja sengaja tidak menggunakan hak pilihnya, karena menilai pemilu tidak ada gunanya dan tidak sejalan dengan kesejahteraan yang mereka inginkan.
Tapi, lanjutnya, siapa saja yang dengan sengaja mengajak atau memengaruhi orang lain untuk tidak memilih termasuk pelanggaran. "Meskipun sesungguhnya tidak memilih itu merupakan hak juga," jelasnya.
Penyebab lain golput akan tinggi pada Pemilu kali ini adalah banyaknya elite partai politik yang terlibat korupsi. Belum lagi, kegagalan pemerintah dalam penegakan hukum dan ekonomi. "Dan ini membuat masyarakat apatis terhadap politik dan mempengaruhi meningkatnya angka golput," paparnya. (ydh)