Ada Dosen Universitas Narotama dalam Tim Perancangan Jembatan Joyoboyo
06 Januari 2021, 10:49:10 Dilihat: 482x
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan meski telah menyandang jabatan baru sebagai Mensos, namun dirinya yang masih merangkap sebagai Wali Kota Surabaya, ingin meresmikan Jembatan Joyoboyo yang merupakan ikon Kota Surabaya.
“Saya cuma ingin ke Surabaya untuk meresmikan jembatannya Bu Erna (Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan). Saya buat jembatan itu ada air mancurnya, sayang kalau saya tidak meresmikannya,†kata Risma saat dihubungi wartawan lewat ponselnya, Rabu. [https://www.antaranews.com/berita/1910800/mensos-risma-ingin-resmikan-jembatan-joyoboyo-surabaya]
Ada dosen Universitas Narotama (UN) yang terlibat dalam Tim Perencana Perancangan Jembatan Joyoboyo. Beberapa tenaga ahli yang terlibat di dalamnya pada bidang masing masing untuk merealisasikan sebuah bangunan jembatan seperti yang terlihat sekarang.
“Kebetulan bidang keahlian saya di Teknik Sipil, jadi saya terlibat dalam perencanaan bangunan di bagian bawahnya terutama pada bagian pengaman pondasi jembatannya,†kata Sapto Budi Wasono, ST, MT (dosen Teknik Sipil Universitas Narotama), Rabu (6/1/2021).
Sapto Budi menjelaskan, konsep awalnya dari tim perencana hanya merancang sebuah jembatan yang berfungsi biasa sebagaimana jembatan pada umumnya. Akan tetapi dengan banyak masukan dan usulan serta perkembangan ide-ide kreatif dari tim perencana dan pemberi tugas yaitu Pemkot Surabaya, maka timbulah gagasan untuk menambah fasilitas pendukungnya guna memperindah jembatan.
“Seperti air mancur bergoyang dan permainan lighting di sekitar jembatan tersebut untuk menambah suasana Surabaya berkilau pada malam hari,†ujarnya.
Waktu perancangan jembatan tersebut dimulai sebelum adanya pandemi covid 19, kurang lebih antara 6 bulan sampai satu tahun untuk menyelesaikan rancangan jembatan ini, dan saat ini progres pembangunan di lapangan sudah mencapai 100%, tinggal penyempurnaan fasilitas pendukung dan pembersihan saja dan sebentar lagi akan bisa digunakan untuk masyarakat sembari menunggu peresmian dari Wali Kota Surabaya.
“Proses pengerjaan dilakukan bersama-sama dalam satu tim pada bidangnya masing masing, yang tentunya tidak mengurangi fungsi utamanya sebagai jembatan untuk sarana transportasi penghubung jalan sebagaimana mestinya,†ungkap Sapto Budi.
Sapto Budi menambahkan, safety keamanan bagi masyarakat yang menggunakan jembatan ini tentunya juga diutamakan. Salah satunya dengan memasang pagar pengaman untuk membatasi atau mengamankan dari lalu lintas yang melewati jembatan tersebut dengan pejalan kaki atau masyarakat yang hanya sekadar berjalan di trotoar, serta memasang cctv guna memantau pengguna jembatan. [UN]
Foto: ilustrasi