Kontribusi Mahasiswa UNNAR Dalam Program CSR Pemkot Surabaya
09 Juli 2019, 08:14:18 Dilihat: 296x
Dari 25 mahasiswa Universitas Narotama (UNNAR) yang ikut berpartisipasi dalam program Campus Social Responsibility (CSR) yang diadakan oleh Dinas Sosial Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada April 2019, kini tinggal 12 orang yang masih aktif melakukan pendampingan di masyarakat. Hal itu diketahui dalam acara diskusi antara mahasiswa, LPPM UNNAR dan Dinsos Pemkot Surabaya yang dihadiri oleh Manajer Program CSR Dinsos Surabaya, Rendra Octovian, S.Sos, M.PSDM di ruang rapat gedung D, Selasa (9/7/2019).
Berbagai temuan permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa UNNAR peserta program CSR. Mulai yang berhubungan dengan kesulitan biaya pendidikan adik damping, belum ada akta kelahiran sebagai persyaratan administratif untuk daftar sekolah, hingga persoalan ketiadaan sarana transportasi dan membagi waktu antara sekolah dan bekerja. Program CSR misi utamanya adalah mendampingi dan membantu anak usia sekolah lewat pendampingan mahasiswa. Para mahasiswa dinilai mampu mengatasi problem adik asuh melalui pendekatan persuasif.
Manajer Program CSR Dinsos Surabaya, Rendra Octovian, S.Sos, M.PSDM mengungkapkan bahwa manfaat kontribusi mahasiswa peserta program CSR cukup besar untuk Dinsos Pemkot Surabaya sehingga banyak persoalan dapat dicarikan solusinya. Melalui program CSR tersebut, diharapkan mahasiswa sebagai pendamping mampu mentransfer perilaku dan kebiasaan-kebiasaan baik kepada adik damping dan keluarganya.
“Pesan saya, jangan sampai adik-adik mahasiswa menjanjikan uang secara pribadi untuk program CSR ini. Kalau misal ada adik damping yang kesulitan biaya sekolah, bantu mereka agar mengurus KIP (Kartu Indonesia Pintar) sehingga dapat meringankan biaya pendidikan mereka,” kata Rendra Octovian.
Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM UNNAR, Farida Hardaningrum, S.Si, MT mengatakan, prosentase mahasiswa UNNAR yang aktif mengikuti program CSR terus meningkat jumlahnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat penerimaan dari adik damping dan keluarganya, setelah para orangtua mengetahui kiprah serta hasil positif mahasiswa atau kakak damping dalam proses keberlanjutan pendidikan anak-anak mereka.
“Mahasiswa tetap semangat mengikuti program CSR ini karena lebih pada panggilan hati, bagaimana belajar dan terjun langsung dalam mencari solusi terhadap masalah-masalah sosial terutama yang berkaitan dengan pendidikan,” kata Farida. [nar]
Foto: Sebagian mahasiswa UNNAR peserta CSR bersama Manajer Program CSR Dinsos Surabaya, Rendra Octovian, S.Sos, M.PSDM (empat dari kiri) dan Farida Hardaningrum, S.Si, MT (lima dari kiri), Selasa (9/7/2019).