Departemen Kemahasiswaan & Alumni Universitas Narotama (UNNAR) bekerjasama dengan FAYESMANAGEMENT menggelar Workshop & Living Training “EVERYONE CAN BE A DJ”, Selasa (23/4/2019) di Conference Halll UNNAR. Narasumber adalah komunitas DJ (disc jockey) Surabaya yang tergabung dalam FAYESMANAGEMENT, antara lain DJ Marion (alumni UNNAR), DJ Riani, DJ Fitri, DJ Caprie, GJ Fanny, DJ Johns, dan DJ Jali.
Apa itu DJ? DJ Riani menjelaskan bahwa yang dimaksud Disjoki atau joki cakram atau Disc jockey, disingkat DJ, atau kadang-kadang `deejay` adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Christopher Stone (1892-1965) menjadi DJ pertama di The United Kingdom pada tahun 1927.
Di era abad 17-an, penyiar radio memperkenalkan dan memainkan rekaman Gramofon. Rekaman pada media ini disebut juga `cakram` dimana dalam industri ini dimainkan oleh penyiar radio. Genre pertama kali yang diperkenalkan yaitu Hip-Hop (sekitar tahun 1970-an). Pertumbuhan awal musik Hip-Hop dimulai di kota The Bronx di kota New York, kemudian berkembang pesat di seluruh dunia. Hip-Hop berkembang, menghadirkan `Rapping` untuk mengisi vocal dari bunyi tersebut.
Antusiasme peserta yang tinggi menambah semangat para narasumber, baik DJ Marion, DJ Riani, DJ Fitri, DJ Caprie, GJ Fanny, DJ Johns, dan DJ Jali. Mereka secara bergantian memainkan macam-macam genre dan tenik masing masing dengan peralatan yang telah dipersiapkan arena workshop. Bukan itu saja, peserta pun diberi kesempatan untuk mencoba peralatan musik yang ada untuk bermain sebagai DJ.
“Walaupun dunia DJ identik dengan hingar bingar suara musik dan dugem, namun seorang DJ harus tetap waras (tidak mabuk), karena untuk memainkan dan mengolah suara musik butuh konsentrasi tinggi,” kata DJ Riani. [nar]
Foto: Beberapa peserta workshop mencoba peralatan musik dengan didampingi DJ Marion dan narasumber yang lainnya.