Menristekdikti Dorong PTS Buka Prodi yang Dibutuhkan Industri
26 Januari 2019, 03:38:33 Dilihat: 216x
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir berharap kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk segera membuka program studi yang dibutuhkan industri saat ini, sehingga kedepannya dapat menggerakkan perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik. Hal itu disampaikan Mohamad Nasir saat menghadiri Sarasehan Asosiasi Badan Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) di Kampus Binus Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Menristekdikti dalam sambutrannya menjelaskan mengenai Reformasi Kebijakan Pembukaan Program Studi (prodi) dan Pendirian/Perubahan Perguruan Tinggi di tahun 2019. Bahwa proses perizinan nanti tidak seperti masa lalu yang sangat panjang dan memakan waktu lama. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden bahwa semua proses perizinan dipercepat, tetapi monitoring dan evaluasi harus diperketat.
”Instrumen persyaratan minimum pembukaan prodi yang sebelumnya 9 kriteria, kita pangkas menjadi 3 kriteria yang benar-benar penting. Kami sangat berharap bahwa PTS dapat membuka prodi yang betul-betul dibutuhkan oleh industri saat ini, sehingga lulusannya nanti diharapkan dapat menggerakkan perekonomian bangsa,” imbuh Nasir.
Menristekdikti menambahkan bahwa kebijakan baru dibuat dengan mengedepankan asas kepercayaan, namun dengan tetap menjaga kualitas prodi tersebut. Proses reformasi kebijakan ini adalah langkah strategis Kemenristekdikti kepada perguruan tinggi khususnya PTS untuk mempersiapkan SDM yang mumpuni dalam menghadapi revolusi industri 4.0 agar bangsa ini dapat bersaing secara global.
“Dengan reformasi kebijakan ini, kami juga berharap perguruan tinggi swasta mampu mencetak lulusan yang unggul dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri,” kata Mohamad Nasir.
Ketua Umum ABPPTSI Thomas Suyatno mengatakan sangat mengapresiasi kebijakan dan terobosan dari Kemenristekdikti. Pertemuan antara Kemenristekdikti sebagai perumus kebijakan dengan Penyelenggara Perguruan Tinggi sangat penting untuk dilaksanakan secara rutin, sehingga tidak ada ‘gap’ antara kebijakan yang dilahirkan Kemenristekdikti dengan implementasi di lapangan oleh perguruan tinggi.
Sementara itu, pada sesi Materi dan Dialog dengan narasumber Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc dengan topik bahasan “Strategic Inflection Poin Pada Pendidikan Tinggi”, sebagai moderator adalah Presiden Universitas Narotama (UNNAR) Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP. Acara ini juga dihadiri Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D, Kepala LLDikti Wilayah III Illah Sailah, Rektor Binus, Rektor UNNAR, Anggota ABPPTSI dan tamu undangan lainnya. [nar]
Foto: Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc (kiri) selaku narasumber materi “Strategic Inflection Poin Pada Pendidikan Tinggi” dalam Sarasehan ABP PTSI di Kampus Binus Jakarta, Rabu (23/1/2019).