Air yang merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup sangat penting bagaimana kebersihan dan kecukupannya. Apa syarat instalasi air bersih dan bagaimana cara mendistribusikan air? Untuk menambah pengetahuan mahasiswa terkait air ini, program studi Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Narotama (UNNAR) bekerjasama dengan RUCIKA mengadakan Kuliah Umum "Perkembangan Sistem Plambing di Indonesia", Rabu (28/11/2018) di Conference Hall UNNAR.
Kegiatan yang dibuka oleh Kaprodi Teknik Sipil Ronny Durrotun Nasihien, ST, MT tersebut mengundang dosen tamu Muhajir (Technical Support Manager of PT. Wahana Duta Jaya Rucita). Kuliah umum ini diikuti para mahasiswa prodi Teknik Sipil semester satu, tiga, dan lima.
Muhajir menjelaskan bahwa dalam masyarakat yang masih tradisional sistem distribusi air menggunakan bambu atau kayu. Dengan media tersebut, permasalahan muncul karena air sering terkontaminasi dengan benda-benda asing, marak pencurian air, adanya penyakit akibat air terkontaminasi kuman dan bakteri. Selain itu, penggunaan bambu atau kayu tidak bisa tahan lama.
Distribusi air yang baik, lanjut Muhajir, yaitu dengan distribusi air tertutup. Bahan yang digunakan pada jaman dahulu adalah pipa timah/timbal/plumbun (Pb). Permasalahan timbul sebab air keracunan logam berat, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat, dan meningkatnya angka kematian bayi baru lahir. Perkembangan selanjutnya menggunakan pipa tembaga, besi dan baja, namun akibatnya air menjadi bau logam.
“Permasalahan lain yaitu biaya produksi tinggi, bobot pipa yang besar dan sulit dalam instalasi, serta mudah korosi atau berkarat,” kata Muhajir.
Pada akhirnya, inslatasi menggunakan pipa plastik yang dinilai lebih higienis. Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerasi molekul-molekul kecil (monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai panjang dengan struktur yang kaku. Plastik adalah produk organik, bahan utamanya terbuat dari bahan-bahan alami yaitu minyak mentah (crude oil) atau gas alam. Kelebihan pipa plastik yaitu murah dan tahan lama, ringan dan mudah dalam instalasi, aman untuk air konsumsi, kuat dan fleksibel, serta tahan terhadap bahan kimia dan anti korosi. [nar]
Foto: Program studi Teknik Sipil bekerjasama dengan RUCIKA mengadakan Kuliah Umum "Perkembangan Sistem Plambing di Indonesia", Rabu (28/11/2018) di Conference Hall UNNAR.