Gubernur Soekarwo Ajak Forum Rektor Evaluasi Fungsi Lembaga Pendidikan
16 Agustus 2018, 01:00:50 Dilihat: 236x

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Dr. H Soekarwo, SH, MH mengajak para rektor yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) untuk dapat mengevaluasi fungsi lembaga pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa harus dididik bahwa Indonesia merupakan tanah air dan tumpah darah kita, dan dari basis Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibangun kecerdasan dan integritas. Hal itu disampaikan Soekarwo saat memberikan keynote speech di acara Seminar “Kepemimpinan Nasional Cerdas dan Berkarakter” yang diselenggarakan oleh kelompok kerja FRI di Hotel JW Marriot, Surabaya, Sabtu (11/8).
Seminar tersebut menghadirkan narasumber antara lain Prof. Dr. Komarudin Hidayat (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006-2015), Dr. Daniel T. Sparingga, MA (Sosiolog UNAIR, mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudoyono, 2009), dan Dr. Gazalba Shaleh, SH, MH (Hakim Agung RI, Dosen Universitas. Narotama).
Seminar “Kepemimpinan Nasional Cerdas dan Berkarakter” diawali dengan sambutan oleh Rektor Universitas Narotama (UNNAR) Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti, DS, ST, M.HP selaku tuan rumah penyelenggara, sambutan oleh Ketua FRI Prof. Dr. Dwia A. Tina Pulubuhu, MA, dilanjutkan keynote speech oleh Gubernur Jatim Dr. H Soekarwo, SH, MH. Seminar tersebut diikuti sekitar 100 pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta, tampak hadir diantara peserta yaitu Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, MA.
Menurut Pakde Karwo (sebutan Soekarwo), evaluasi terhadap fungsi lembaga pendidikan khususnya kampus menjadi hal penting. Selain itu, melakukan evaluasi terhadap lembaga pendidikan akan melahirkan mahasiswa dengan lulusan cerdas dan berintegritas, yang didalamnya juga harus ditambah dengan rasa nasionalisme. Demokrasi yang dipilih langsung memiliki titik lemah yaitu setiap individu yang memiliki kecerdasan dan integritas serta berkualitas belum tentu dipilih oleh masyarakat sebagai seorang pemimpin. Modal yang harus dimiliki untuk menjadi pemimpin bukan hanya kapabilitas dan elektabilitas (popular).
“Saat ini, kapabilitas dan elektabilitas saja masih belum cukup untuk maju sebagai pemimpin, masih ada modal satu lagi `isitas`, yaitu modal finansial yang besar. Tetapi jangan sampai hanya modal ‘isitas’ tanpa memiliki kapabilitas dan elektabilitas,” kata Pakde Karwo.
Dr. Daniel T. Sparingga, MA dalam paparannya tentang “Pemimpin Tulen (di/untuk) Indonesia: Sebuah Perspektif Sosiologis” mengingatkan bahwa Indonesia adalah masyarakat multicultural: agregasi dari masyarakat yang sangat beragam secara ras, etnis, agama, kepercayaan, bahasa, tradisi, provincialism. Tersedia alasan lebih banyak untuk tidak menjadi satu daripada sebaliknya. Yang menyatukan Indonesia adalah emotions, feelings, sentiments. Untuk menjadi pemimpin Indonesia, seseorang harus memiliki wawasan tentang keragaman Nusantara dan berwawasan global.
Menjadi pemimpin tulen, lanjut Daniel Sparringga, adalah menciptakan terobosan (bukan menabrak), merajut (bukan menjahit), memajukan ke depan (bukan ke belakang), memetik dawai (bukan memegang buku), cerdas (bukan cerdik), memimpin kawanan (bukan gerombolan), menemukan jalan keluar (bukan sibuk memilih topeng).
Sementara itu, Prof. Dr. Komarudin Hidayat menguraikan tuntutan demi kelangsungan kehidupan politik dan reformasi setelah 2014 tidak hanya ditujukan kepada calon pemimpin, tetapi juga partai politik (parpol). Ada mata rantai generasi emas anak bangsa yang hilang dalam rekrutmen politik. Fenomena ini akan mudah dilihat dengan banyaknya calon pemimpin dalam pilkada dan pilpres yang diusung oleh parpol, mereka bukan orang yang murni kader yang dididik dan dibesarkan oleh parpol. Padahal dengan hadirnya era reformasi dan multi partai, kita berharap akan bermunculan kader-kader muda calon negarawan melalui jalur kepartaian. Perguruan tinggi yang dianggap belum terkontaminasi parpol menjadi sangat penting perannya dalam mendidik, mencetak anak-anak muda agar menampilkan putra bangsa yang benar-benar bermutu dan memiliki semangat dedikasi membangun bangsa.[nar]
Foto: Gubernur Jatim Dr. H Soekarwo, SH, MH (duduk, dua dari kanan), Ketua FRI Prof. Dr. Dwia A. Tina Pulubuhu, MA, dan Rektor UNNAR Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti, DS, ST, M.HP bersama narasumber serta undangan VVIP dalam Seminar “Kepemimpinan Nasional Cerdas dan Berkarakter” yang diselenggarakan oleh kelompok kerja FRI di Hotel JW Marriot, Surabaya, Sabtu (11/8).
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.