Implementasi Pancasila untuk Menangkal Radikalisme
09 September 2017, 01:06:54 Dilihat: 230x

HR Djoko Soemadijo Institue bekerjasama dengan Universitas Narotama (UNNAR) menggelar Diskusi Nasional "Demokrasi Pancasila Sebagai Penangkal Radikalisme" di Hotel Swiss Bellin di Surabaya, Kamis (7/9/2017). Narasumber yang hadir adalah Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP RI) Dr. Harjono, SH, MCL, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. KH Muhammad Zainul Majdi, MA dan Tokoh Pendidikan HR Djoko Soemadijo.
Diskusi nasional tersebut diawali sambutan oleh Direktur Eksekutif HR Djoko Soemadijo Institute Dr. Rusdianto Sesung, SH, MH yang dilanjutkan sambutan oleh Rektor UNNAR Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP. Acara ini dihadiri berbagai unsur masyarakat yang terdiri atas akademisi, Polri, Garnisun, mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat, dan lainnya.
Dr. Harjono, SH, MCL mengatakan, pendiri bangsa telah memahami bahwa Pancasila merupakan hakikat manusia Indonesia itu sendiri, sehingga sampai kapanpun akan selalu relevan sepanjang masa dalam berbagai bidang dan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila tetap relevan karena merupakan jiwa bangsa (volkgheist)-nya bangsa Indonesia.
HR Djoko Soemadijo menegaskan bahwa dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan Meta Yuridis yang di dalamnya terkandung ruh dan jiwa bangsa sehingga tidak dapat diubah. Sebagai Meta Yuridis, Pembukaan UUD 1945 harus menjiwai seluruh batang tubuh UUD 1945, Undang-Undang, dan berbagai produk hukum lainnya. Pendidikan tinggi merupakan garda terdepan dalam mencetak kader bangsa calon pemimpin masa depan yang mampu mengimplementasikan Meta Yuridis tersebut kedalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Jika kurikulum pendidikan tinggi telah dijiwai dan menjiwai Meta Yuridis tersebut, maka pendidikan tinggi dapat menjadi garda terdepan untuk menangkal radikalisme," kata Djoko Soemadijo.
Dr. KH Muhammad Zainul Majdi, MA berpendapat Pancasila adalah kemanusiaan yang berketuhanan. Dia mengatakan, dalam sila ke-2 sampai sila ke-5 merupakan bentuk sifat kemanusian, sedangkan sila ke-1 merupakan ruh dari sifat kemanusiaan itu. Dengan kata lain bahwa dalam menjalankan ikhtiar kemanusiaan akan disinari oleh pancaran cahaya Ilahi. Jika segala ikhtiar kemanusiaan selalu dilandasi dengan cahaya Ilahi yang terdapat dalam ajaran agama, maka seluruh kehidupan ini akan baik. Jika seluruh kehidupan baik maka radikalisme akan hilang dan akhirnya ancaman disintegrasi bangsapun dengan sendirinya akan lenyap. [nar]
Foto: Diskusi Nasional "Demokrasi Pancasila Sebagai Penangkal Radikalisme" di Hotel Swiss Bellin di Surabaya, Kamis (7/9/2017) dengan narasumber Ketu DKPP RI Dr. Harjono, SH, MCL, Gubernur NTB Dr. KH Muhammad Zainul Majdi, MA dan Tokoh Pendidikan HR Djoko Soemadijo.
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.