UNNAR Berpartisipasi dalam the 9th Joint Working Group of Indonesia-France
04 Mei 2017, 11:50:09 Dilihat: 278x
Delegasi Universitas Narotama (UNNAR) yang terdiri atas Rektor Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan M. Ikhsan Setiawan ST, MT, Wakil Dekan FEB Dr. Reswanda T. Ade, S.Pi, MM, Dekan FIK Cahyo Darujati ST, MT, perwakilan FH Bambang Arwanto SH, MH, Direktur Kantor Internasional Ani Wulandari SS, MM dan sekretaris rektor Ayu Chriestine, SE berpartisipasi dalam the 9th Joint Working Group of Indonesia-France yang berlangsung tanggal 3- 4 Mei 2017 di Universitas Gajah Mada, Jogjakarta.
Acara dibuka oleh Rektor UGM yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama Dr. Paripurna, kemudian dilanjutkan sambutan Duta Besar Prancis di Indonesia Jean Charles Berthonnet yang menyambut baik kerjasama kedua negara dalam kerangka pendidikan. Acara berikutnya adalah diskusi panel oleh keynote speakers yang kompeten di bidangnya masing-masing. Diantaranya Direktur LPDP Sofwan Effendi yang menjelaskan tentang beasiswa LPDP, Dirjen Risbang Kemristek DIKTI Dr. Ira Nurhayati Djarot yang mempresentasikan tentang program NUSANTARA, skema hibah riset internasional Indonesia, Dirjen Inovasi Kemristek DIKTI Dr. Jumain Appe yang menekankan bahwa Indonesia harus meningkatkan index kompetitif bangsa, oleh karenanya universitas dipacu untuk menjadi entrepreneur university, memicu semakin banyak inovasi dengan peningkatan mutu IPTEK sehingga dapat meningkatkan well being rakyat Indonesia.
Selain itu, Dirjen IPTEK Kemristek DIKTI Prof. Ali Ghufron Mukti menjelaskan lebih jauh tentang SAME, program pemerintah yang memfasilitasi lecturer exchange internasional. Sementara dari pihak Prancis, Prof. Nicolas Gascoin (Atase Ilmiah & Teknologi Kedutaan Besar Prancis di Indonesia) banyak mendeskripsikan platform hibah internasional yang menunjang joint research kedua negara. Disusul oleh Antoine Du Buysson (Atase Kerjasama Akademik Universitas Kedutaan Besar Prancis di Indonesia) yang memberikan gambaran statistik jumlah mahasiswa Indonesia yang saat ini menempuh studi di Prancis, serta peningkatannya dari tahun ke tahun yang terjadi akibat dorongan inisiatif pemerintah kedua negara baik melalui beasiswa, kompetisi internasional dan lain-lain.
Keynote speaker lainnya yaitu Jean Marie Pincemin (Director of International Relations University of Poitiers Prancis) yang memberikan informasi terkait hibah riset internasional yaitu Marie Curie Action dan Erasmus+. Audience sangat antusias dan banyak menanyakan hal-hal substansial mengenai kerjasama yang dilakukan dengan Prancis. Setelah makan siang, acara memasuki sesi room discussion dimana peserta memilih bidang ketertarikannya masing-masing yang terbagi dalam bidang social sciences, maritime, energy, health and medicine, ICT serta food security and agriculture.
UNNAR konsisten di ruang social sciences yang mencakup bidang ekonomi dan hukum, namun tahun ini juga turut mengirimkan wakil di ruang ICT. Diskusi tersebut cukup intensif, mengupas kendala kerjasama dengan Prancis dan alternatif solusi yang dapat diaplikasikan serta pengalaman kerjasama dengan Prancis. UNNAR yang berpartner dengan Prancis sejak tahun 2013 telah mengimplementasikan visiting professor serta joint research dalam topik SME dan Microfinance. Sementara dalam bidang hukum, UNNAR menargetkan joint research di bidang comparative law dengan partner potensial yaitu University of Toulouse da University of Poitiers yang memperlihatkan ketertarikan besar pada UNNAR. Kedua Institusi berencana menginisiasikan training penulisan proposal hibah internasional agar kolaborasi kedua universitas dapat ditunjang oleh pendanaan internasional.(A!)
Foto: Rektor Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP bersama Duta Besar Prancis di Indonesia Jean Charles Berthonnet (tengah) dan Direktur LPDP Sofwan Effendi (kiri).